{{ vm_calculate_per(vd_modal.plan.code).per_adjusted_decimal }}
PT Cibaliung Sumberdaya (Eksplorasi, Konstruksi dan Pengembangan Tambang, Penambangan, Produksi, Pengolahan dan Pemurnian, Pengangkutan dan Penjualan di Industri Emas - 100%) PT International Mineral Capital (Jasa dan Perdagangan - 100%) PT Gag Nikel (Eksplorasi dan Operator Tambang (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (Eksplorasi dan Operator Tambang Batubara (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Feni Haltim (Perdagangan, Pembangunan dan Jasa (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Borneo Edo International Agro (Perkebunan, Perindustrian, Pengangkutan Hasil Perkebunan, Perdagangan dan Jasa (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Gunung Kendaik (Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian, Pertanian, Pengangkutan Darat, Jasa, Pertambangan dan Percetakan (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Nusa Karya Arindo (Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Sumberdaya Arindo (Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Antam Energi Indonesia (Jasa, Perdagangan, dan Perindustrian (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Kawasan Industri Antam Timur (Jasa Manajemen Kawasan Industri (kepemiikan Tidak Langsung) - 100%) PT Indonesia Chemical Alumina (Pengolahan dan Pemurnian Hasil Tambang Bauksit Menjadi Produk Alumina, Pengangkutan, Perdagangan dan Pendistribusian Produk Alumina - 100%) Asia Pacific Nickel Pty. , Ltd. (Perusahaan Investasi - 100%) PT Indonesia Coal Resources (Perdagangan, Transportasi dan Jasa Tambang Batubara - 100%) PT Antam Resourcindo (Eksplorasi dan Operator Tambang - 99.98000336%) PT Mega Citra Utama (Konstruksi, Perdagangan, Perindustrian, Pertanian dan Pertambangan - 100%) PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (Pengolahan Stainless Steel - 100%) PT Borneo Edo International (Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian, Pertanian dan Pertambangan - 100%) PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa (Eksplorasi dan Operator Tambang - 100%)
Seluruh target penjualan ANTM tersebut tumbuh dua digit jika dibandingkan dengan tahun lalu
Seluruh target penjualan ANTM tersebut tumbuh dua digit jika dibandingkan dengan tahun lalu
Bareksa.com - Harga Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada perdagangan Senin, 4 Februari 2019 ditutup melesat 5,2 persen berakhir di level Rp1.010 per saham.
Saham ANTM bergerak sangat atraktif pada perdagangan awal pekan ini dengan menempati peringkat kedua saham dengan nilai transaksi perdagangan tertinggi di bursa yang mencapai Rp306,09 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang terbanyak membeli saham ANTM pada perdagangan Senin antara lain Mandiri Sekuritas (CC) Rp62,52 miliar, Indo PremierSekuritas (PD) Rp41,32 miliar, dan Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp30,57 miliar.
Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan saham ANTM masing-masing 20,43 persen, 13,5 persen, dan 9,99 persen.
Targetkan Pertumbuhan Dua Digit
Aneka Tambang sepertinya masih akan mendulang kinerja positif tahun ini. Pada 2019, komoditas nikel akan mengalami tren kenaikan harga. Hal itu disebabkan adanya kenaikan permintaan nikel untuk kebutuhan stainless steel seri 300 di pasar China dan permintaan nikel untuk kebutuhan kendaraan listrik di dunia.
Direktur Utama ANTM, Arie Prabowo menilai naiknya permintaan tersebut mengakibatkan supply dan demand nikel menjadi tidak seimbang yang pada akhirnya menaikkan harga nikel.
Sedangkan untuk komoditas emas, permintaan dunia masih akan stabil seperti tahun 2018 yaitu untuk kebutuhan perhiasan, portofolio investasi, deposit perbankan dan industrial lainnya.
Tak dipungkiri harga emas juga dapat terpengaruh oleh ketidakstabilan pasar finansial, kebijakan moneter, dollar Amerika Serikat (AS), serta perubahan struktur ekonomi dunia. Mengingat AS tengah menghadapi gonjang-ganjing ekonomi.
Ditambah shutdown yang dilakukan pemerintah AS hingga lebih dari sebulan, membuat indeks dolar AS melemah. “Emas sebagai instrumen safe haven akhirnya dilirik investor,” kata Arie beberapa hari lalu seperti dilansir Kontan.
Arie masih optimistis memandang pertumbuhan ANTM, terutama dari sisi produksi dan penjualan komoditas di tahun ini. ANTM menargetkan produksi feronikel 30.280 TNi naik 23 persen dari 2018. Sedangkan target penjualannya 30.280 TNi, naik 22 persen dari tahun lalu.
Untuk produk bijih nikel, target produksi 2019 sebesar 10,5 juta WMT, naik 14 persen dari 2018. Sementara target penjualan 8 juta WMT, naik 18 persen dari periode sama tahun lalu.
ANTM menargetkan produksi bauksit 3,1 juta WMT, naik 152 persen dari tahun lalu. Target penjualan tahun ini 3,2 juta WMT, naik 140 persen dari tahun kemarin.
Produk unggulannya yakni emas, ditargetkan dapat memproduksi 2 ton, sama seperti tahun lalu. Dengan target penjualan 32 ton, naik 23 persen dari 2018.
Seluruh target penjualan ANTM tersebut tumbuh dua digit jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Analisis Teknikal Saham ANTM
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ANTM pada perdagangan Senin membentuk bullish candle dengan disertai long upper shadow.
Kondisi itu menggambarkan saham ini bergerak positif dan atraktif dalam rentang yang sangat lebar, meskipun akhirnya ditutup cukup jauh di bawah level tertingginya.
Volume terlihat mengalami lonjakan signifikan dibandingkan sehari sebelumnya, menandakan adanya aksi pembelian serta antusiasme yang besar dari pelaku pasar sehingga menyebabkan harga sahamnya melonjak.
Di samping itu, saham ANTM juga cukup banyak diburu invstor asing yang mencatatkan pembelian bersih (net buy) pada perdagangan Senin senilai Rp22,97 miliar.
Apabila diperhatikan, pergerakan saham ANTM terlihat masih cukup baik dalam fase uptrend-nya yang dimulai sejak awal Desember lalu, bahkan terlihat menembus garis upper bollinger band pada perdagangan awal pekan ini.
Indikator relative strength index (RSI) juga terlihat masih bergerak naik meskipun sudah memasuki area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target terdekat berada di level Rp1.050.
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Di tengah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, 8 November 2024, investor asing jual saham Rp 2,2 triliun.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam selain menyelesaikan transaksi material terkait pembelian 30 persen saham smelter milik Tsingshan tetapi juga beri pinjaman.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah menghijau di tengah aksi jual saham oleh investor asing pada Kamis, 26 September 2024.
Berikut rekomendasi saham emiten emas di tengah sentimen pemangkasan suku bunga the Fed dan harga emas dunia terus cetak rekor.
Manajeman Antam menyebutkan, pembentukan perusahaan patungan ini merupakan bentuk sinergi antara BUMN dan BUMD untuk optimalkan potensi nikel.
Berikut rekomendasi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di tengah sentimen lonjakan harga emas Antam.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,13 persen ke posisi 7.064 pada perdagangan Kamis, 30 Mei 2024.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan membagikan dividen sebesar 100 persen dari laba bersih 2024. Berikut jadwal pembagiannya.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membagikan dividen untuk tahun buku 2023 sebesar 100 persen dari laba bersih.
Harga emas di pasar spot sentuh level tertinggi di USD 2.411,09 per ounce pada Jumat, 19 April 2024. Berikut laju harga saham emiten emas.
Berikut saham pilihan dari tim analis Bareksa di tengah konflik Israel dan Iran yang memanas.
Berikut daftar harga 1 lot saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berdasarkan penutupan perdagangan Jumat, 5 April 2024.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam menargetkan penjualan emas mencapai 37.354 kg pada 2024, atau naik 43 persen dari capaian penjualan unaudited emas pada 2023.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut notasi M kepada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Notasi M ini memperlihatkan ada permohonan PKPU.
Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berada di level tertinggi Rp 1.705 dan terendah Rp 1.640 per saham pada perdagangan Jumat, 19 Januari 2024.
Sekretaris Perusahaan PT Aneka Tambang Tbk Syarif Faisal Alkadrie memberikan tanggapan terkait penetapan tersangka Budi Said dalam kasus penipuan jual-beli emas Antam oleh Kejagung.
Manajemen Aneka Tambang (ANTM) menyebutkan, menjadi anggota indeks ESG ini menunjukan konsistensi ANTM dalam menjalankan upaya pengelolaan bisnis berkelanjutan
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan anak usaha Ningbo Contemporary Brump Lygend Co Ltd telah menandatangani perjanjian terkait rencana pendirian perusahaan untuk proyek hidrometalurgi.
Emiten produsen tambang emas akan dibayangi sentimen global pada 2024. Berikut ulasannya.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam telah melakukan upaya dengan menyusun langkah-langkah hukum yang terintegrasi dan strategis terkait gugatan Budi Said.
Harga pasar global untuk emas tetap berada pada level tertinggi sepanjang masa. Prediksi kenaikan harga emas jadi katalis positif untuk saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
EMAS 1.517.000 0 0,00%
USD/IDR 15.999 -70,00 -0,44%
IDX 7.325 -69,45 -0,94%
KOMPAS100 1.108 -12,29 -1,10%
LQ45 866 -9,18 -1,05%
ISSI 225 -1,80 -0,79%
IDX30 443 -4,72 -1,05%
IDXHIDIV20 533 -5,21 -0,97%
IDX80 126 -1,29 -1,01%
IDXV30 131 -0,17 -0,13%
IDXQ30 147 -1,21 -0,81%