Senapan Serbu Terbaru Buatan Pindad

Senapan Serbu Terbaru Buatan Pindad

Senapan serbu bawah air

Dibuat pada pertengahan 1970-an di Uni Soviet, senapan serbu APS (singkatan Avtomat Podvodnyy Spetsialny ‘Senapan Serbu Bawah Air Pasukan Khusus’) dirancang untuk melenyapkan penyelam yang berusaha memasang ranjau di dermaga.

Senapan APS menembakkan baut baja kaliber 5,66 mm sepanjang 120 mm yang dirancang khusus untuk senjata ini. Magazennya memuat 26 peluru.

Supaya tembakan di bawah air tetap lurus, senapan ini menggunakan jenis laras smoothbore atau laras halus. Karena dirancang khusus untuk operasi bawah air, senapan ini sama sekali tak cocok untuk pertempuran di darat.

Dibandingkan senapan ikan (speargun), APS memiliki daya tembus yang lebih besar. Peluru yang ditembakkan dapat menembus pakaian, helm pelindung, dan bagian tebal alat pernapasan penyelam.

Senapan serbu terpendek

AKS-74U adalah senapan serbu 5,45 x 39 mm yang dirancang untuk pasukan penerjun payung dan unit Operasi Khusus yang beroperasi di area perkotaan yang padat.

Senapan ini dua kali lebih pendek daripada pendahulunya, AK-74M, tetapi menggunakan amunisi yang sama. Namun, karena larasnya lebih pendek, AKS-74U tidak seakurat dan memiliki kemampuan balistik yang rendah dibandingkan AK-74M. Senapan ini sangat cocok untuk pertempuran jarak 50—100 meter.

Selain itu, AKS-74U memiliki rekoil atau hentakan yang kuat dan berguncang ke atas saat ditembakkan.

Senapan serbu paling kuat

SHAK-12 adalah senapan serbu bullpup (mekanisme dan magazen senjata terletak di belakang pelatuk) terkuat buatan Rusia dengan peluru 12,7 х 55 mm.

Amunisinya mampu menembus tembok kokoh dan melenyapkan target yang bersembunyi di belakangnya.

Senapan ini dibuat dengan sistem bullpup untuk memperkecil ukuran senjata. Selain itu, Anda juga dapat memasang pelontar granat di bawah laras.

Selain itu, rel Picatinny pada bagian atas, bawah, dan samping senapan memungkinkan pasukan khusus untuk menyesuaikan senjata dan memasang alat optik tambahan, collimator, senter, pegangan, dan perangkat lain yang diperlukan.

Meski tenaganya patut diacungi jempol, rekoil dan akurasi tembakan justru menjadi kelemahan utama SHAK-12.

AK-12 adalah senapan serbu utama tentara Rusia modern. Senapan ini memiliki banyak fitur ergonomis. Tak heran, AK-12 digadang-gadang sebagai salah satu senapan paling nyaman digunakan saat ini.

AK-12 memiliki popor lipat samping baru yang dapat ditarik dan disesuaikan untuk antropometri (variasi tubuh manusia) pengguna mana pun. Seorang prajurit dapat menyesuaikan senjata untuk dirinya sendiri dalam keadaan apa pun, bahkan ketika merangkak di lumpur atau rerumputan di lapangan, hutan, atau di lapangan tembak dengan mengenakan pelindung tubuh.

Magazen AK yang baru memiliki jendela transparan yang menunjukkan jumlah amunisi yang tersisa dalam senapan. Bagaimanapun, senapan ini masih kompatibel dengan magazen AK-74, RPK-74, dan bahkan magazen drum senapan mesin RPK-16 terbaru sekalipun hanya bisa dijajal pada lapangan tembak Kalashnikov. Meski demikian, magazen tersebut tetap dapat dipasang pada AK-12.

Ada juga rel Picatinny pada bagian atas dan bawah senapan. Dengan demikian, si penembak dapat memasang alat bidik, bidikan refleks, alat optik, dan senter sesuka hati.

Pada ujung senapan, terdapat rem laras (muzzle break) bergaya tentara yang dapat memecahkan jendela dan memotong kawat berduri. Yang jelas, AK-12 tetap mempertahankan sistem aksi (dalam istilah senjata api, aksi adalah mekanisme fungsional senjata untuk memuat, mengunci, menembakkan, dan mengeluarkan selongsong peluru -red.) senjata tersebut sebagaimana pendahulunya: pengisian peluru berbasis piston gas dengan baut berputar (rotating bolt).

BANDUNG – Industri pertahanan Indonesia PT Pindad (Persero) di Bandung, Jawa Barat kembali merilis produk senapan serbu terbaru yakni PC-816 V1 dan AM-1.

Desain kedua senapan tersebut tampak sangar, damn sepintas seperti senapan serbu dari keluarga Heckler & Koch HK416 Jerman dengan peluru kaliber 5.56 x 45 mm NATO.

Kedua senapan tersebut digadang-gadang, bakal menyaingi produk senapan serbu dari darata Eropa. Pindad selaku produsen senapan serbu PC-816 V1 dan AM-1, tentunya telah membenamkan sejumlah teknologi unggulan pada kedua senapan itu.

AM-1 merupakan senapan serbu kaliber 5.56 x 45 mm NATO, dengan prinsip kerja Gas Operated & Piston. Senapan ini memiliki panjang laras 14,5 Inchi, dilengkapi dengan popor teleskopik yang bisa direntangkan ke belakang (ditarik).

Sementara, panjang total AM-1 yakni 881 mm pada keadaan popor terentang penuh dan 797 mm pada kondisi popor posisi normal. Sedangkan bobot senapan AM-1 adalah 3,25 kilogram (Kg) yang tergolong ringan dan memudahkan operator untuk mobilisasi dan mengoperasikan senjata.

Dari segi desain, AM-1 menggunakan aim lock pada bagian hand guard untuk pengaplikasian aksesoris dan alat optic tambahan. Selain itu, AM-1 memiliki vertical grip, untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasikan senapan serbu ini.

Kemudian senapan serbu PC 816 V1 memiliki spesifikasi yang tidak jauh berbeda dengan AM-1, dengan kaliber 5.56 x 45 mm NATO dan juga memiliki prinsip kerja Gas Operated & Piston.

Mode penembakan pada senapan serbu ini terdiri dari Semi dan Auto, dengan bobot 3,3 kg. Senapan PC 816 V1 juga memiliki kapasitas magasin sebanyak 30 butir peluru, dan memiliki Panjang total 802 mm pada kondisi popor normal dan 887 mm pada kondisi popor terentang penuh.

PC 816 V1 dilengkapi picatinny rail pada bagian handguard, sehingga memudahkan operator untuk mengaplikasikan berbagai aksesoris dan alat optik tambahan. Untuk versi standar, PC 816 V1 mengaplikasikan pisir dan pijera mekanis–flip up sebagai alat bidik.

Sebelumnya PT Pindad menggelar demo produk alat bidik optik yang dihadiri oleh perwakilan dari Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), Asrena KSAD, Asops KSAD, Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad), dan Paban VI/Alpal Slogad.

Demo alat bidik optik menggunakan beberapa produk senjata PT Pindad yaitu Pistol G2 Combat A1, Senapan Serbu PC-816 V1, Senapan Serbu AM-1, Senapan Serbu SS2-V4 A1, Senapan Penembak Mahir DMR SPM–1 dan Senapan Penembak Runduk SPR-3.

Melalui kegiatan demo alat bidik optik tersebut, PT Pindad memperkenalkan produk senapan serbu terbarunya yaitu AM-1 dan PC-816 V1, Jumat (6/1) di lapangan tembak PT Pindad. Senapan serbu terbaru bikinan Indonesia dari PT Pindad Bandung yakni PC816 V1. (Foto:Ist)

Pada kesempatan itu, Pindad juga menghadirkan produk senapan penembak mahir DMR SPM-1 yang telah diperkenalkan kepada Presiden RI & Menhan RI pada kegiatan Indo Defence 2022 lalu.

Senapan ini menggunakan sistem kerja gas dengan kaliber 5.56 x 45 mm NATO, dan panjang laras 500 mm. Berbeda dengan AM-1 dan PC 816, DMR SPM-1 memiliki ukuran yang lebih panjang, yaitu 1026 mm pada keadaan popor terentang dan 782 mm pada keadaan popor terlipat.

Sedangkan kapasitas magasen sebanyak 20 butir, dan bobot DMR SPM-1 adalah 4,91 kg pada keadaan terisi dan 4,55 kg pada keadaan kosong.

Secara performa, DMR SPM-1 mampu menembak 780 butir peluru per menit dengan jarak efektif 600 meter dengan menggunakan alat optik dan 400 meter menggunakan alat optik mekanik.

PT Pindad (Persero) sejak berdiri tahun 1983  telah memproduksi berbagai jenis senjata mulai dari senjata laras panjang, senjata genggam, pistol, dan lainnya.

Setiap produksi diutamakan untuk menyuplai kebutuhan peralatan pertahanan dan keamanan nasional serta untuk memenuhi pemesanan dari pihak lain.

Produksi senjata terus ditingkatkan kualitasnya berdasarkan penelitian dan pengembangan dari tenaga-tenaga ahli Pindad, bersama dengan pengguna produk untuk menetapkan spesifikasi yang dibutuhkan.

Dalam setiap produksi, Pindad melakukan proses optimasi untuk memperoleh unjuk kerja dari senjata yang maksimal. Pemeriksaan dilakukan pada setiap proses manufaktur, mulai dari penerimaan material sampai proses akhir pembuatan produk.

Seluruh produk telah diuji dan memenuhi standar internasional salah satunya Mil STD. Sistem mutu selalu dipelihara dengan menerapkan sistem mutu ISO 9000-2008 yang disertifikasi oleh LRQA.

Senjata Pindad memiliki akurasi  yang baik dan ketahanan di medan peperangan, sesuai dengan kebutuhan pertahanan dan keamanan.

Beberapa senjata telah berhasil meraih prestasi lomba tembak antar angkatan darat se-Asia Tenggara (AARM), dan lomba tembak Angkatan Darat se-Asia Pasifik (ASAM) serta Lomba Tembak tahunan yang diselenggarakan oleh Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (BISAM).

tvOnenews.com - AK-47 adalah sebuah senapan serbu buatan Soviet yang mungkin menjadi senjata yang paling banyak digunakan di dunia. Inisial AK singkatan dari Avtomat Kalashnikova, bahasa Rusia untuk Kalashnikov Otomatis yang menunjukkan Mikhail Timofeyevich Kalashnikov, perancang senjata AK ini. AK ini dibuat tahun 1947.

Sejak digunakan secara resmi oleh militer Soviet tahun 1949, AK-47 diakui mudah dioperasikan, tangguh, dapat diandalkan dalam kondisi sulit, dan dapat diterima untuk produksi massal. AK-47 dapat menembak dengan semi-otomatis dan otomatis. AK-47 diproduksi dalam dua desain dasar, satu dengan popor kayu dan yang lainnya, ditunjuk AKS, dengan popor logam lipat.

Mulai tahun 1959, AK-47 digantikan dalam layanan Soviet lini pertama oleh AKM, versi modern yang dilengkapi dengan pemandangan jarak jauh dan suku cadang produksi massal yang lebih murah, termasuk penerima lembaran logam yang dicap dan popor kayu lapis dan pegangan ke depan.

Berbagai masalah kemudian diselesaikan dan AKM digantikan oleh AK-47, yang mengadaptasi desain dasar Kalashnikov ke putaran 5,45 mm yang lebih kecil dengan kecepatan moncong yang lebih tinggi dari 900 meter per detik. Versi selanjutnya dari AK-74, AK-74M, adalah senjata infanteri utama tentara Rusia hingga abad ke-21.

Terlepas dari keuntungan mereka yang jelas, AK-47 dan AKM dianggap oleh militer Soviet memiliki masalah dengan akurasi, terutama karena kekuatan mundur yang dihasilkan oleh putaran 7,62 mm yang kuat dan kekuatan lain yang dikenal sebagai blowback yang dihasilkan oleh mekanisme internal senjata yang berat.

Halaman Selanjutnya :

Senapan serbu Kalashnikov tetap menjadi senjata dasar banyak tentara yang pernah memiliki hubungan politik dan militer dengan Uni Soviet, dan mereka telah lama menjadi senjata favorit bagi banyak gerakan gerilya dan nasionalis di seluruh dunia.

Meniggalkan desain SS1 dan SS2 yang telah mencetak sukses, kini PT Pindad merilis senapan serbu terbarunya yang sepintas mirip dengan senapan serbu besutan Jerman, Heckler & Koch (H&K) HK416. Yang dimaksud adalah senapan serbu Pindad AM1 yang pada awal Januari lalu diperkenalkan oleh BUMN Strategis asal Bandung tersebut.

Baca juga: Caracal CAR 816 – Ditawarkan untuk Infanteri TNI AD, Senapan Serbu “Sultan” yang Digadang Lebih Baik dari HK416

Pindad AM1 merupakan senapan serbu kaliber 5.56 x 45 mm NATO dengan prinsip kerja Gas Operated dan Piston. Senapan ini memiliki Panjang laras 14,5 Inchi dilengkapi dengan popor teleskopik yang bisa direntangkan ke belakang (ditarik).

Pindad AM1 memiliki panjang total 881 mm pada keadaan popor terentang penuh dan 797 mm pada kondisi popor posisi normal. Sedangkan bobot senapan serbu AM1 adalah 3,25 kg tanpa magasin, tergolong ringan dan memudahkan pengguna untuk mobilisasi dan mengoperasikan senjata.

Dari segi desain, Pindad AM1 menggunakan aim lock pada bagian hand guard untuk pengaplikasian aksesoris dan alat optic tambahan. Selain itu, AM1 memiliki vertical grip untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasikan senapan serbu ini.

Yanto Sugihato, GM Senjata PT Pindad, seperti dituturkan dalam tayangan CNN Indonesia, menyebut bahwa AM1 hadir sebagai jawaban atas kemampuan PT Pindad dalam memproduksi senapan serbu dengan berat lebih ringan, yakni di bawa berat senapan serbu SS2.

“Lebih ringannya bobot Pindad AM1 dimungkinkan berkat desain upper dan lower receiver AM1 sangat pendek, beda dengan SS2. Mekanisme pada AM1 lebih kecil, khususnya mekanisme piston pegas pengembalinya bisa sampai ke popor,” ujar Yanto Sugiharto.

Baca juga: H&K HK416: Senapan Serbu dengan Akurasi Tinggi dan Kualitas ‘Sebandel’ AK-47

Lebih lanjut Ia menjelaskan, bahwa senapan serbu yang masih berupa prototipe ini merupakan bentuk pembelajaran bagi enjiner PT Pindad dalam merancang model senjata jenis baru. Yanto mengatakan, bahwa desain Pindad AM1 mengacu pada model Colt M4 atau AR15, yang mana lisensi desain atas kedua senjata tersebut telah habis, dan kini desain AR15 banyak menjadi acuan pabrikan senjata dalam memproduksi senapan serbu, termasuk dilakukan oleh Heckler & Koch dengan HK416 series.

Untuk kedepan, Pindad AM1 harus melalui uji sertifikasi sebelum pada akhirnya akan dipasarkan atau ditawarkan kepada satuan atau instansi pengguna. (Bayu Pamungkas)

Inilah lima senjata api terbaik buatan Rusia yang mungkin belum Anda ketahui.

India akan meluncurkan produksi senapan serbu AK-203 Kalashnikov Rusia yang berlisensi. Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

TEMPO.CO, Moskow -Penggemar film perang pasti sedikit banyak tahu tentang AK-47. Ini adalah senjata serbu buatan Mikhail Timofeevich Kalashnikov, seorang jenderal tentara Rusia yang lahir pada 10 November 1919. Kemarin, Kalashnikov berulang tahun ke-103 tahun. Dia meninggal pada 2013 di usia ke-94.

Sejarah dan Spesifikasi Senapan Serbu yang Legendaris

Nama AK-47 merupakan singkatan dari Avtomat Kalashnikova 1947. Avtomat artinya otomatis, sedangkan Kalashnikova merupakan nama penciptanya. Angka 47 melambangkan tahun diperkenalkannya senjata ini.

Menurut Britannica, AK-47 merupakan jenis senjata bahu yang paling banyak digunakan di dunia. Ini adalah jenis senjata yang telah digunakan untuk membunuh lebih banyak orang daripada senjata api lainnya di dunia. Bahkan, senjata ini menelan korban lebih banyak daripada bom atom Hiroshima, menurut theconversation.com.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan laporan Reuters, tak hanya tentara, AK-47 juga digunakan gerakan revolusioner anti-Barat, pemimpin kiri di seluruh dunia, gangster, pengedar narkoba, mafia dan penjahat lainnya di dunia.

Rusia memang menganugerahi Kalashnikova penghargaan kehormatan negara tertinggi, medali bintang emas Pahlawan Rusia, saat ulang tahunnya yang ke-90. Namun baginya, kebanggaan atas penemuannya itu bercampur rasa sakit. Apalagi melihat senjata yang dibuatnya untuk kedamaian digunakan oleh penjahat dan tentara anak-anak.

Kalashnikova mulai mengerjakan desain senjata ini selepas Perang Dunia II pada 1945. Kemudian diperkenalkan dan dipresentasikan pada 1947 dalam kompetensi yang diikuti negara anggota Pakta Warsawa. Ada 16 konsep yang dipilih oleh Departemen Manajemen Persenjataan Kecil.

Dari jumlah tersebut, tersisih enam dan menjadi 10 desain terpilih. Hingga akhirnya hanya enam desainer yaitu Rukavishnikov, Kalashnikov, Baryshev, Korobov, Bulkin dan Dementiev yang desainnya terpilih untuk diproduksi dan dites.

Setelah desain direalisasi dan dites, senjata Bulkin menjadi yang terbaik. Tapi tak ada senjata yang dipilih karena tidak lolos spesifikasi. Keenam desainer senjata ini kemudian diminta merevisi desain awal. Setelah direvisi, tetap tak ada desain yang layak. Bahkan desain Kalashnikov menjadi yang terburuk. Komisioner kompetisi kemudian mencoba membantu para desainer dengan memberikan kritik dan saran. Hanya Kalashnikov yang merealisasikan saran tersebut. Tiga dari enam desainer tersisih. Desain Kalashnikov, Bulkin, dan Dementiev, lolos dengan rekomendasi revisi.Baca juga : Senapan Serbu AK-47: Mengenang 103 Tahun Mikhail Kalashnikov, Pencipta AK-47

Setelah diperbarui, realisasi desain ketiga desainer terakhir ini akhirnya di tes pada 16 Desember 1947 hingga 11 Januari 1948. Dalam tes ini, senjata Kalashnikov yang diberi nama AK-47 menjadi yang terbaik secara keseluruhan dibandingkan dua senjata lainnya. Senjata buatan Kalashnikov dipilih untuk diproduksi massal dan kemudian resmi digunakan Angkatan Bersenjata Uni Soviet pada 1949. Sejak saat itu, AK-47 secara luas digunakan pula oleh mayoritas negara anggota Pakta Warsawa selama Perang Dingin.

AK-47 telah banyak menjadi saksi perang-perang setelah Perang Dunia II...AK-47 telah banyak menjadi saksi perang-perang yang terjadi setelah Perang Dunia II. Antara lain Perang Vietnam, Perang Soviet-Afganistan, Perang Chechnya I, Perang Chechnya II, Perang Saudara Libya, Perang saudara Suriah, dan banyak perang lainnya. Pada 2001, saat kejatuhan Taliban di Afghanistan, AK-47 jadi senjata yang paling banyak ditemukan di sana. Menurut laporan wartawan Tempo Qaris Tajudin, senjata mematikan ini disebut bagai alat komunikasi sehari-hari kala itu. “Saat itu, senjata dipegang oleh siapa saja dan bisa diarahkan kepada siapa pun,” tulis Qaris.

AK-47 dikenal sebagai senjata yang sederhana, mudah dioperasikan, biaya pembuatannya yang tidak mahal, dan tidak rewel perawatannya. Senjata ini juga disebut sebagai legenda senjata api karena ketahanan dan keandalannya dalam menembak.

Piston gasnya yang besar, keleluasaan jarak pada bagian-bagian mekanik, serta desain pelurunya, membuat senjata ini tetap dapat menembak dengan lancar walaupun komponen dalamnya terisi kotoran atau benda asing. Kelemahannya, senjata ini memiliki akurasi yang kurang karena luasnya jarak bagian mekanik itu.

Spesifikasi lainnya, bidikan belakang AK-47 bisa diatur dengan setingan jarak masing-masing selisih 100 meter. Sementara bidikan depannya bisa diatur sesuai elevasinya di lapangan. Sedangkan untuk setingan horizontal, diatur secara pabrikan di gudang senjata sebelum diberikan ke pemakai.

Standarnya, setingan bidikan diatur untuk membidikkan peluru di titik bidik pada jarak 250 meter. Setingan standar ini dipakai agar penembak tidak perlu mengubah setingan alat bidik pada jarak dekat.

Rahasia di baik ketahanan AK-47 adalah adanya lapisan krom pada lorong laras dan kamar peluru, serta piston gas dan interior silinder gas AK-47. Keberadaan krom ini sangat membantu memperpanjang umur komponen karena mencegah korosi dan karat. Senjata abad ke-20-an rentan karat lantaran amunisi seringnya mengandung unsur merkuri yang bersifat korosif. Solusinya, membersihkannya secara teratur. Beruntung, dewasa ini, pelapisan krom pada senjata sudah hal lazim.Vladimir Putin mencoba mock-up senjata legendaris AK-47 di galeri menembak elektronik pada saat mengunjungi pusat riset dan teknologi Russian Railways, pada April 2012. SPUTNIK/ALEXEI DRUZHININ

AK-47 memiliki berat 4,3 kilogram, dengan panjang 870 milimeter. Sedangkan panjang larasnya sendiri mencapai 415 milimeter. Senjata ini menggunakan peluru berukuran 7,62 x 39 milimeter. Adapun mekanisme kerjanya menggunakan gas dan...Adapun mekanisme kerjanya menggunakan gas dan bolt berputar. AK-47 memiliki kemampuan rata menembakkan 600 butir peluru per menit.

Kecepatan pelurunya yaitu, dalam sedetik mencapai jarak 710 meter. Senjata ini efektif digunakan untuk jarak 300 meter. Ada tiga jenis amunisi yang dapat digunakan, yaitu Magazen box 30 butir, Magazen box RPK 40 butir, dan Magazen drum RPK 75 butir.

AK-47 telah dikembangkan dan banyak memiliki variasi. Beberapa varian AK-47 yaitu AK-47 1948-51 AK-47 1952, AKS-47, RPK, dan beberapa jenis AKM, serta generasi penerus AK-47 lainnya.

Berukuran 7,62 × 39 milimeter. Ini merupakan model paling awal dan sudah sangat langka. Menggunakan receiver stamping Tipe 1.

Berukuran 7,62 x 39 milimeter. Menggunakan receiver machined dengan popor dan pegangan kayu. Beratnya 4,2 kilogram. Ini adalah varian pertama yang menggunakan lapisan krom.

Senapan serbu ini menggunakan popor lipat ke bawah yang mirip popor MP40 Jerman.

Berukuran 7,62 x 39 milimeter. Merupakan versi senapan mesin. Memiliki laras yang lebih panjang. Dilengkapi dengan bipod atau penyangga kaki 2.

Ada berbagai varian AKM. Selain versi orisinal, beberapa jenis AKM yaitu AKMS, dan AKMSU

Pada 1978, Uni Soviet mulai menggantikan senapan AK-47 dan AKM dengan rancangan yang lebih baru, yaitu AK-74. Kemudian dikembangkan juga varian lainnya seperti Seri AK-101, Seri AK-103, dan Seri AK-107/108.

HENDRIK KHOIRUL MUHIDBaca juga : Daftar Senjata Amerika di Tangan Taliban: M16, Blackhawk, Drone...Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia tercatat sebagai salah satu negara pemasok senjata terbesar ke seluruh dunia.

Banyak senjata yang dibuat di negara itu, slah satunya senjata serbu yang digadang-gadang akan menjadi senjata utama tentara Rusia adalah AK-12.

Dikutip dari Gun Fandom, AK-12 adalah senapan serbu Rusia dan merupakan turunan terbaru dari senapan pola AK yang diproduksi oleh Kalashnikov Concern. Senapan ini telah diusulkan kepada militer untuk menjadi senapan utama militer Rusia, menggantikan desain pola AK lama lainnya yang digunakan di seluruh dunia.

Sejarah pembuatan AK-12 dimulai pada 2010 ketika Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa senapan ini akan diujicobakan pada 2011. Prototipe AK-12 pertama kali ditunjukkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungannya ke Kalashnikov Concern pada tahun yang sama.

Proyek AK-12 dimulai pada tahun 2011 sebagai usaha swasta dalam upaya untuk berpartisipasi dalam uji coba "Ratnik" yang diadakan oleh militer Rusia. Sepanjang perkembangannya, AK-12 telah menerima berbagai modifikasi dan perubahan untuk memenuhi standar militer Rusia, dan untuk mengatasi berbagai masalah seperti yang terlihat pada prototipe sebelumnya.

Senjata itu bersaing dengan A-545, AEK-971 yang dimodernisasi, dalam berbagai uji coba. Pada akhir 2014, Militer Rusia mengumumkan bahwa AK-12 dan A-545 telah lulus uji negara dan secara perlahan akan dirancang untuk uji coba layanan operasional pada 2015.

Versi AK-12 yang hampir selesai dipamerkan pada September 2016, bersama dengan beberapa varian: AK-15 dengan bilik 7,62 × 39mm, dan RPK-16, varian senjata otomatis skuad AK-12 yang dimaksudkan untuk mengisi ceruk serupa yang dilakukan RPK saat AK-74 pertama kali diproduksi.

Pengujian AK-12 selesai pada Desember 2017, dengan senjata yang diadopsi oleh Angkatan Darat Rusia pada Januari 2018. AK-12 saat ini sedang dievaluasi untuk ekspor dan model sipil saat ini sedang diproduksi; Kementerian Pertahanan Armenia telah berhasil mendapatkan hak untuk memproduksi AK-12 dan 15 secara lokal pada Agustus 2018, kemungkinan besar oleh Garni-ler.

AK-12 pra-produksi yang lebih terkenal, sebelumnya dikenal sebagai AK-200, memiliki operasi yang sangat mirip dengan kebanyakan Kalashnikov, tetapi sangat dimodernisasi jika dibandingkan dengan senapan lain dalam keluarganya, seperti kontrolnya yang sepenuhnya ambidextrous dan kemampuan untuk mengganti kaliber hanya dengan mengganti larasnya.

Bersama dengan berbagai rel aksesori lainnya yang terpasang pada AK-12, ia mampu menerima berbagai jenis kaliber, dari 7,62 × 39 mm hingga 5,56 × 45 mm NATO, mampu memuat peluncur granat GP-34 di bawah laras dan juga dapat terima granat senapan karena ulir pada rem moncong.

Produksi AK-12 sangat berbeda jika dibandingkan dengan prototipe, dengan berbagai fitur seperti pegangan pengisian ambidextrous dilepas. Meski AK-12 masih merupakan desain Kalashnikov, ia memiliki lebih banyak kesamaan dengan desain AK yang lebih tua daripada prototipe, tetapi versi produksi AK-12 ini diklaim bukan AK-74 yang dipasang atau sejenisnya. Produksi AK-12 juga memiliki kemampuan untuk memasang peluncur granat underbarrel ke rel bawah.

Baik AK-12 pra-produksi dan produksi memiliki sakelar pemilih empat posisi. AK-12 pra-produksi memiliki empat pengaturan untuk ledakan tiga putaran yang aman, semi-otomatis, dan sepenuhnya otomatis; produksi AK-12 memiliki pengaturan yang sama, hanya saja pengaturan burst tiga putaran diganti dengan pengaturan burst dua putaran. Pada tahun 2020, Kalashnikov Concern mempersembahkan AK-12 versi terbaru.

?Ini adalah prototipe awal AK-12. AK-200 adalah sebutan awal untuk AK-12 hingga Januari 2012, ketika sebagian besar detail senjata masih dirahasiakan. Menurut sedikit foto AK-200 yang tersedia, itu menyerupai AK-74, AK-101 atau AK-103 yang sangat modern yang dilengkapi dengan berbagai rel Picatinny. Nama tersebut diubah menjadi AK-12 beberapa waktu pada tahun 2012; nama AK-200 saat ini digunakan pada satu set senapan serupa yang diproduksi oleh Kalashnikov Concern.

Prototipe AK-12 ini adalah yang paling terkenal dan salah satu versi paling halus dari keluarga senapan AK. Versi AK-12 ini memiliki kontrol yang sepenuhnya ambidextrous, termasuk pemilih api empat titik, pegangan pengisian ambidextrous, dan pelepasan majalah tumit di antara fitur-fitur lainnya. AK-12 memiliki popor telescoping yang dimaksudkan untuk kontrol mundur yang lebih baik; di atas popor adalah sandaran pipi yang bisa disesuaikan.

AK-12 menerima berbagai jenis magasin dari keluarga senapan AK. Meski dipuji oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, AK-12 pada akhirnya tidak diadopsi dalam bentuk ini karena persediaan AK-74 yang sangat besar.

?Render 2D AK-12/76 yang dibuat oleh komputer seharusnya adalah versi shotgun dari AK-12 dengan bilik 12 gauge yang akan diproduksi untuk pasar sipil. Senjata itu diumumkan pada 2013, tetapi tidak pernah masuk produksi.

Prototipe AK-12 yang tidak disebutkan namanya ini seharusnya adalah versi semi-otomatis dari AK-12 bilik untuk .223 Remington yang akan diproduksi untuk pasar sipil. Senjata itu diumumkan pada 2013, tetapi tidak pernah masuk produksi. Senjata itu tampaknya telah dibuat lebih sebagai senapan olahraga saat pertama kali diumumkan.

?Ini adalah AK-12 yang digunakan dalam Ujian Ratnik untuk bersaing dengan A-545. Jika seseorang belum bisa menyimpulkan, prototipe AK-12 ini sangat berbeda dari yang paling umum terlihat; sebaliknya, ini menyerupai senapan pola AK yang banyak dimodifikasi, dan sebagian besar fitur inovatif dari AK-12 yang lebih terkenal dihilangkan, seperti gagang pengisi daya ambidextrous. AK-12 berhasil dalam uji coba ini, dan menembakkan 9.000 peluru tanpa gagal.

?Ini adalah AK-12 yang diperbarui yang dipamerkan pada tahun 2017 (versi 2016 yang hampir identik memiliki skema warna yang berbeda). Sangat jelas terlihat bahwa produksi AK-12 sangat berbeda dari sampel pra-produksi yang dipamerkan beberapa tahun yang lalu; ini karena produksi AK-12 ini didasarkan pada prototipe yang agak tidak dikenal dan tidak jelas, AK-400. Juga cukup jelas terlihat bahwa AK-12 sangat mirip dengan senapan berpola AK yang lebih tua, meskipun Kalashnikov Concern menyangkal bahwa produksi AK-12 adalah AK-74 yang dipasang kembali. Produksi AK-12 memiliki berbagai rel Picatinny yang tersebar di seluruh senjata untuk memasang optik, foregrip, dan aksesori lainnya.

?Direncanakan untuk menggantikan AK-103, AK-15 adalah AK-12 yang memiliki ruang untuk kartrid 7,62 × 39mm yang sangat terkenal digunakan oleh AK-47. Meski memiliki nama yang mirip, AK-15 sama sekali tidak terkait dengan Saiga Mk-107, juga disebut AK-15 oleh beberapa sumber, meskipun keduanya memiliki desain Kalashnikov.

?Varian kompak AK-15.

?Varian senjata otomatis skuad AK-12 ini dimaksudkan untuk mengisi ceruk yang diisi kembali oleh RPK terkenal ketika diperkenalkan. Yang cukup menarik, RPK-16 merupakan modernisasi dari RPK ternama. RPK-16 menggunakan majalah drum lepas-pasang 95 putaran baru; sebagian besar magasin drum AK biasanya memiliki kapasitas 75 peluru. Dengan ruang 5,45 × 39mm, RPK-16 secara operasional juga sangat mirip dengan saudara-saudaranya yang lebih kecil.

?Varian semi-otomatis sipil AK-12 dan AK-15 yang mulai diproduksi pada tahun 2019. Tersedia dalam ukuran 5,45 × 39 mm dan 7,62 × 39 mm.

?Versi AK-12 yang menggunakan bilik 5.56 × 45mm NATO. Terutama fitur popor baru dan rem moncong baru.

Pabrikan : Kalashnikov Concern

Desainer : Vladimir Viktorovich ZlobinMikhail KalashnikovSergey Vladimirovich Urzhumtsev

Tahun Dirancang : 2010

Tahun produksi dimulai : 2018

AK-19: 5,56 × 45mm NATO

Sistem kerja : Piston gas langkah panjang yang dioperasikan dengan gas, baut berputar

Panjang Barrel : 415 mm (16,3 inci)

Tingkat siklik : 700 RPM

Jarak efektif  : 500-600 m

Kisaran efektif maksimum : 800 m

AK-12: 880-900 m / dtk

Senapan serbu dengan jangkauan terjauh

AK-308 adalah salah satu turunan senapan AK-12, tetapi dengan jangkauan tembakan dua kali lebih jauh. Senanapan ini dilengkapi dengan peluru .308 Win NATO yang dibuat khusus untuk senapan runduk. AK-308 dapat secara efektif mengeliminasi target hingga jarak 600 meter, sementara jangkauan AK-12, AK-74, M-16, dan H&K 416 standar hanya 300 meter.

Model ini tak hanya digunakan Tentara Rusia, tetapi juga dibuat untuk militer asing yang menggunakan peluru .308 Win.

Senapan ini berbobot 4,3 kilogram (termasuk magazen kosong), sementara magezennya memuat 20 butir peluru.

Panjang senjata ini mencapai 880—940 mm. Jika dipasangi bayonet, panjangnya bertambah menjadi 1.045—1.105 mm. Sementara, larasnya sendiri mencapai 415 mm.

AK-308 dilengkapi dengan alat bidik diopter serta empat posisi popor yang dapat disesuaikan demi kenyamanan penembak.