Hei Bai Wu Chang (Hanzi: 黑白無常) adalah dua dewa, satu pendek, satu tinggi, dirantai menjadi satu pada pergelangan kaki mereka, bertugas memberi berkah pada orang baik dan hukuman pada orang jahat.[1] Keduanya adalah bawahan Yan Luo Wang atau raja akhirat dalam kepercayaan Taoisme dan bertugas untuk mengawasi perbuatan baik dan buruk manusia di dunia.[2]
Wuchang adalah hantu atau petugas akhirat yang membawa roh-roh setelah kematian; dapat juga berarti "dapat berubah, tidak permanen, meninggal".[1] Er Ye bertugas memburu hantu yang berbuat kejahatan di dunia manusia. Da Ye bertugas membimbing roh manusia yang berkelakuan baik selama hidupnya ke alam akhirat.
Terdapat lebih dari sepasang Hei Bai Wu Chang di akhirat. Dengan demikian, kisah bagaimana mereka meninggal juga berbeda-beda. Mereka memiliki pangkat seperti sersan dalam pasukan serta diperbolehkan untuk keluar-masuk alam manusia dan akhirat dengan bebas.[3]
Hei Ba Wu Chang dikenal oleh masyarakat di Tiongkok bagian selatan serta Asia Tenggara (dibawa oleh para imigran). Penduduk Tiongkok bagian lain mungkin tidak mengenal keduanya.[3]
Hei Bai Wu Chang dikenal dengan berbagai nama sebagai berikut:
Dalam sutra (kitab) agama Buddha berjudul Shiwangjing (lit. Sutra Sepuluh Yamaraja) yang ditemukan di Gua Dunhuang,[5] terdapat salinan naskah yang menceritakan kisah perjalanan Kaisar Tang Taizong ke alam baka.[6] Kisah tersebut dikembangkan dalam berbagai sastra, meliputi Perjalanan ke Barat, Raja Naga dari Sungai Jing, Men Shen, hingga pertemuan dengan Wuchang Gui.
Hakim Cui yang mengantar Kaisar Tang Taizong dalam perjalanan mengelilingi neraka menceritakan bahwa Hei Wuchang semasa hidupnya adalah seorang anak durhaka pemalas yang suka berjudi dan menghambur-hamburkan uang ayahnya. Karena tidak bisa diberi nasihat dan selalu membantah, ayahnya murka dan tanpa sengaja membunuhnya. Di pengadilan akhirat, ia dikirim ke neraka tingkat ke-18 untuk menerima hukuman. Hukuman yang ia terima membuatnya menyesal, bahkan ia menebus semua kesalahan yang ia perbuat. Yan Luo Wang tersentuh atas penyesalannya kemudian mengangkatnya menjadi Hei Wuchang yang bertugas memburu roh jahat. Saat malam tiba, ia akan berpatroli di dunia manusia untuk mengawasi perbuatan manusia, yang jahat akan ia tahan untuk diserahkan kepada Hakim Cui.
Bai Wuchang semasa hidupnya bernama Shancai, putra seorang tuan tanah kaya. Ia seorang dermawan yang senang menolong penduduk desa yang sedang berkesusahan. Namun, uang keluarganya menjadi sedikit sehingga ayahnya memberinya sejumlah uang untuk memulai bisnis dan tidak diperbolehkan pulang sebelum berhasil. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang gadis bersama ibunya yang menangis, ternyata mereka sedang dililit hutang. Shancai memberikan semua uang dari ayahnya yang seharusnya digunakan untuk memulai bisnis. Setelah sadar, Shancai merasa menyesal telah menjadi anak durhaka yang tidak mampu membahagiakan orang tuanya, ia melompat ke laut dan meninggal. Yan Luo Wang mengangkatnya menjadi Bai Wuchang yang bertugas membimbing roh baik ke alam akhirat.
Di Provinsi Fujian terdapat sepasang sahabat kental, yang satu pendek dan yang satu tinggi, yaitu Fan Wujiu dan Xie Bi An. Keduanya menjadi saudara angkat dan tidak dapat dipisahkan serta ahli dalam seni bela diri. Satu versi mengatakan mereka bekerja sebagai pesuruh pada sebuah kantor pemerintahan lokal yang bertugas menangkap penjahat, tetapi tidak pernah melukai penduduk biasa. Versi lain menyebutkan mereka berkeliling bersama untuk melindungi penduduk desa dari bandit dan pejabat korup.[4]
Suatu hari mereka terjebak hujan yang sangat deras (dalam salah satu versi disebutkan bahwa mereka sedang mengawal penjahat, tetapi penjahat itu melarikan diri karena hujan deras). Saat sampai di tepi Jembatan Peron Selatan (Hanzi= 南台桥; pinyin= nán tái qiáo), Xie yang tinggi menyuruh Fan untuk menunggunya di bawah jembatan sementara ia akan pergi mencari payung besar agar dapat memayungi mereka berdua. Saat itu sedang malam.[4]
Hujan semakin lebat, Xie belum juga kembali. Meskipun air sungai meluap, Fan memegang janjinya untuk menunggu di sana sehingga tidak pindah ke tempat yang lebih tinggi, supaya Xie tidak kebingungan mencarinya setelah ia kembali nanti. Tiba-tiba banjir menghanyutkannya hingga ia tewas.[4]
Saat Xie kembali sambil membawa payung, hujan sudah mulai mengecil. Ia tidak menemukan Fan di tempat mereka berpisah, dan menjadi ragu apakah ia kembali ke tempat yang benar. Ia mencari Fan lebih dari dua hingga tiga hari. Akhirnya ia menemukan jenasah Fan yang sudah mulai mengembung dan berubah warna hitam kemerahan, tersangkut pada sebuah akar pohon saat air sudah berkurang. Xie berduka sangat mendalam dan tidak merasa hidupnya akan berarti lagi sepeninggalan sahabatnya itu, kemudian menggantung dirinya. Penduduk menemukan tubuhnya yang tinggi, berwajah pucat serta lidah terjulur, tergantung di atas pohon dimana jenasah Fan tersangkut di akarnya.[4]
Tak ada penduduk yang tahu keluarga mereka. Para penduduk memakamkan mereka, tetapi makam mereka kini sudah hilang karena tidak ada keturunan yang mengurusi makam mereka. Kasih sayang dan kesetiaan keduanya membuat Cheng Huang Ye terharu kemudian mengangkat mereka sebagai asistennya. Mereka meneruskan pekerjaan mereka bersama-sama untuk melindungi penduduk dari bandit dan segala seuatu yang buruk.[4]
Versi lain menyebutkan bahwa Dewa Kota Cheng Huang Ye tidak pernah menyadari mereka. Namun, setelah Kaisar Tang Taizong mengunjungi alam akhirat dalam mimpinya, kemudian Fan dan Xie bersedia menjadi penunjuk arahnya baginya, setelah terbangun ia menunjuk mereka sebagai asisten Cheng Huang Ye.[4]
Da Ye adalah Jendral Xie Bi An (謝必安 ), sedangkan Er Ye adalah Jendral Fan Wu Jiu (范無救). Mereka hidup pada masa Dinasti Tang (618 – 907 M) sebagai jenderal Kota Sui Yang.[2]
Saat pemberontakan An Lu Shan, pasukan pemberontak mendadak menyerang kota Chang An sehingga Kaisar Tang Ming melarikan diri sampai ke Provinsi Xi Chuan Barat. Tentara pemberontak mengepung sampai Kota Sui Yang yang dijaga Xu Yuan dan Zhang Xun. Setelah pengepungan yang cukup lama, Zhang Xun mengutus Jendral Xie Bi An dan Fan Wu Jiu keluar benteng kota untuk meminta bala bantuan.[2]
Jendral Xie Bi An yang berpostur tubuh tinggi (sekitar 3,33 meter) serta kaki yang panjang dapat berlari lebih cepat, tetapi ia bertemu dengan musuh terlebih kemudian tertangkap. Ia kemudian digantung di atas tembok kota sehingga terlihat oleh Jendral Fan Wu Jiu. Saat bersembunyi di tepi sungai, tanpa sengaja ia terjatuh ke sungai dan mati tenggelam. Setelah itu, Kota Sui Yang jatuh ke tangan pemberontak karena para prajurit telah letih dan kehabisan ransum. Jendral Xie dan Fan yang tewas demi membela Negara kemudian dianugerahi gelar sebagai Jendral Pelindung.[2]
Pada provinsi bagian selatan di Tiongkok, terdapat saudara angkat Xie Bi An dan Fan Wujiu yang bekerja sebagai petugas keamanan pada sebuah kantor pemerintahan. Pada masa itu, opium diperkenalkan ke Tiongkok oleh Inggris yang mengklaimnya sebagai pasta panjang umur (长寿糕). Banyak orang, termasuk Xie Bi An dan Fan Wujiu termakan kebohongan itu sehingga menjadi kecanduan.[3]
Sebagai pemimpin petugas keamanan, Xie Bi An yang sudah teramat kecanduan diberi dua pilihan: menerima uang suap, menutup mata dan memperoleh suplai opium tak terbatas, atau akan dibunuh karena mengungkapkan bahaya opium kepada masyarakat. Xie Bi An memilih pilihan kedua kemudian menggantung diri di luar gerbang kota. Jenasah Xie Bi An diturunkan oleh Fan Wujiu, yang karena shock akibat peristiwa tersebut, kemudian meloncat ke laut keesokan harinya.[3]
Kaisar Giok melihat mereka berkepribadian benar dan bertanggung jawab sehingga menunjuk mereka sebagai petugas keamanan akhirat. Selain menegakkan hukum dan aturan di akhirat, mereka juga menangkap roh-roh berkeliaran di dunia manusia.[3]
Hei Bai Wuchang selalu digambarkan berdua. Da Ye digambarkan berkulit pucat dan kurus, mata menonjol dengan lidah menjulur panjang keluar, mengenakan topi kertas panjang yang bertuliskan Yi Jian Da Ji (Hanzi= 一見大吉; lit. sekali bertemu akan mendapat keberuntungan),[2] meskipun istilah kebahagiaan terkadang dikonotasikan secara negatif.[4] Er Ye digambarkan agak kecil dan pendek, hidung pesek dengan bibir tebal, tangan kanan memegang kipas, tangan kiri memegang lempengan bertuliskan Shan E Fen Ming (Hanzi=善惡分明; lit. membedakan dengan jelas baik dan jahat).[2]
Pada sebagian kuil, altar mereka tidak dihiasi patung biasa, melainkan kostum seperti ondel-ondel yang akan dikenakan pada saat dilaksanakan ritual arak-arakan Cheng Huang Ye di tengah kota. Kebanyakan, patung Da Ye digambarkan membawa payung penyebab kematian mereka.[4]
Menurut kepercayaan Taoisme, saat seseorang meninggal, Da Ye dan Er Ye akan datang menjemput dan membawa mereka ke ruang pengadilan Cheng Huang Ye untuk dihakimi serta menerima hukuman atas perbuatan buruk mereka selama hidup sebelum bereinkarnasi kembali. Beberapa orang bahkan meyakini bahwa patung Cheng Huang Ye akan hidup di malam hari untuk melaksanakan pengadilan tersebut.[4]
Masyarakat merasa takut jika mereka dikunjungi oleh Hei Bai Wu Chang. Bahkan nama keduanya juga terdengar menyeramkan; Fan Wujiu memiliki arti tanpa keselamatan dan Xie Bi An berarti harus ditentramkan.[4]
Meskipun tidak bertugas sebagai pemberi kekayaan, masyarakat acap-kali menanyakan nomor lotere di depan altar keduanya, terutama pada perayaan festival hari raya mereka. Terdapat sebuah kepercayaan, jika seseorang berjumpa dengan mereka pada saat malam tiba, mereka akan memberikan nomor lotere yang pasti akan keluar.[3]
Konon, jika bertemu Da Ye, asalkan sudi berlutut, berterima kasih, dan memohon rezeki, orang tersebut akan mendapat berkah dan perlindungan. Itulah sebabnya ia juga disebut Yi Jian Da Ji – Xie Bi An (Hanzi=一見大吉謝必安;lit. Xie Bi An yang sekali bertemu pasti mujur besar). Namun, jika bertemu Er Ye, orang yang bersangkutan akan mengalami kemalangan, sehingga Er Ye juga disebut Fan Wu Jiu (Hanzi=范無救; lit. Fan tidak tertolong lagi).[2]
Between artinya antara, di antara, dan di antaranya.
LIRIK, malangpost.id – Buat para penggemar drama Korea, pasti tahu drakor Healer yang rilis pada 2014 lalu dan menjadi hits. Namun, hingga kini, Healer masih sangat populer dan menjadi salah satu drama Korea dengan genre aksi. yang masih seru untuk ditonton. Healer diperankan oleh Ji Chang Wook, yang juga mengisi OST drama ini. Lagu I Will Protect You yang dinyanyikan Ji Chang Wook menjadi soundtrack drama Healer.
Nah, penasaran lirik lagu I Will Protect You yang dinyanyikan oleh Ji Chang Wook? Berikut liriknya dalam romanization dan artinya dalam Bahasa Indonesia.
baraman bwado gaseumi arin saramnuneul gameumyeon sarajilkka duryeowojyeo
han georeum jocha meoreojil su eobseoseooneuldo geudae gyeoteul ireoke seoseongijyo nae sarang
doraboji anhado na yeogie seo isseoyoeonjerado geudaega naui pume gidael su itge
gaseume ango sipeun saramabonael suga eomneun saramaneoui seulpeun nunmureun naega da gajyeogalgesesange dan han saram nareul utge haejun neonikkaijen ulji mayo naega geudael jikyeojulgeyo
gomaun saram chagawotdeon nae soneulttatteutage jabajun geu saram geudaeyeotjyo
sumeul swigo isseodo saneun ge anin geogetjyogeudael bol su eopdamyeon amu uimi eomneun naraseo
gaseume ango sipeun saramabonael suga eomneun saramaneoui seulpeun nunmureun naega da gajyeogalgesesange dan han saram nareul utge haejun neonikkaijen ulji mayo naega geudael jikyeojulgeyo
tto dareun sarangeun eobtjyosigani heulleodo sesangi byeonhaedo geudaemaneul
nan honja apahaedo gwaenchanhaneol wihaeseoramyeon gwaenchanhaneoui apeun sangcheodo naega da anajulgesesange dan han saram nareul utge haejun neonikkaijen ulji mayo naega geudael jikyeojulgeyo
saranghaeyo geudae yeongwonhi nae gyeote isseoyo
Terjemahan Bahasa Indonesia
Hanya dengan melihat orang yang membuat hatiku sakitAku takut kamu akan menghilang jika aku menutup mataku
Aku tidak bisa mengambil sebuah langkah yang menjauh darimu Jadi pada hari ini lagi, aku ada di sisimu, cintaku
Bahkan jika kamu gak ada disini, aku selalu berdiri disiniJadi kamu selalu bisa bersandar padaku, kapanpun kamu mau
Orang yang ingin ku rangkul di hatikuOrang yang tidak bisa aku tinggalkanAku akan menghilangkan semua tangisanmuSatu-satunya orang yang ada di dunia ini yang membuatku tersenyumJadi jangan menangis lagi, aku akan melindungimu
Orang yang kepadanyalah aku berterimakasihOrang yang menghangatkan tanganku yang dingin
Itu adalah kamuBahkan jika aku bernafas, aku tidak mau tinggalJika aku tidak bisa melihatmu, itu tidak ada artinya
Orang yang ingin ku rangkul di hatikuOrang yang tidak bisa aku tinggalkanAku akan menghilangkan semua tangisanmuSatu-satunya orang yang ada di dunia ini yang membuatku tersenyumJadi jangan menangis lagi, aku akan melindungiku
Tidak akan ada lagi cinta yang lainJika itu untukmu, tak apa-apa
Aku akan merangkul semua rasa sakitmuSatu-satunya orang yang ada di dunia ini yang membuatku tersenyumJadi jangan menmangis lagi, aku akan melindungimuAku mencintaimu, tetaplah di sisiku selamanya