Halo Sobat Zenius, kamu tentu sudah belajar tentang angka romawi di sekolah kan? Sebenarnya menulis angka 1,2,3,4 sampai angka romawi 2020, 2021 dan yang lebih besar sebenarnya tidak sulit lho.
Nah, lewat artikel ini, aku mau jelasin lengkap tentang sejarah munculnya angka romawi, hingga menulis dan menghitung dalam angka romawi.
Eits, tapi sebelum lebih jauh, aku mau tanya dulu nih, IV angka berapa? XI angka berapa?
Beberapa di antara Sobat Zenius pastinya sudah tahu jawabannya kan? Yap, betul sekali IV adalah 4 dalam angka romawi, dan XI adalah 11 romawi.
Nah, biar makin jago lagi menghitung angka-angka yang lebih besar, yuk belajar bareng!
Munculnya angka romawi berasal dari adanya peradaban yang paling lama berkuasa di muka bumi bernama Peradaban Romawi.
Melansir Britannica, peradaban Romawi Kuno tercatat mulai berkuasa pada tahun 27 SM (Sebelum Masehi) hingga 476 M (Masehi).
Meski sekarang bangsa ini sudah tidak lagi berkuasa, peninggalan Peradaban Romawi masih bisa kita saksikan dan pelajari sampai sekarang. Salah satunya adalah sistem angka romawi.
Selain angka, bangsa romawi juga memiliki peninggalan lainnya seperti Colosseum dan Bahasa Latin atau Bahasa Yunani yang menjadi induk dari berbagai bahasa di dunia.
Ngomong-ngomong mengenai peninggalan, angka romawi termasuk dalam sistem angka tertua yang masih terus digunakan dan dipelajari hingga sekarang lho.
Kalau kamu gak percaya, kamu bisa tengok peta dan temukan beberapa nama jalan yang terselip angka romawi di dalamnya.
Bahkan bahasa Indonesia juga memiliki sederet kata-kata yang diserap dari bahasa Latin seperti:
Iyes, bahasa Latin meskipun sudah tidak lagi digunakan dalam percakapan sehari-hari, masih tetap digunakan dalam bentuk tulisan.
Bahkan banyak istilah hukum yang dituliskan dalam bahasa Latin seperti:
Nah, itu tadi sekilas sejarah dan asal muasal dari angka romawi. Selanjutnya kita akan mulai menghafal bentuk dan cara penggunaan angka romawi ya.
Buat kamu yang belum punya aplikasi Zenius, yuk download dulu apps-nya dengan klik banner di bawah ini!
Download Aplikasi Zenius
Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga!
Bilangan Dasar Angka Romawi
Macam-Macam Angka Romawi
Sebelum menulis menggunakan angka romawi, ada baiknya kamu mengenal dan menghafal bentuk-bentuk angka romawi di bawah ini:
Sebenarnya tidaklah sulit untuk membaca angka romawi. Namun karena barangkali kita jarang menggunakannya dalam keseharian, kita jadi lupa dan sering tertukar. Berikut aku bagikan sedikit kiat yang bisa kalian gunakan sebagai bahan bantuan.
Hanya ada 7 simbol yang perlu kamu ketahui dalam mengenal angka romawi. Setiap simbol melambangkan suatu bilangan.
Perhatikan dengan baik tujuh simbol tersebut. Jangan sampai tertukar karena setiap simbol mewakili jumlah angka yang besar perbedaannya.
Peraturan Menggunakan Angka Romawi
Nah, tadi kamu udah tau kalau angka romawi punya tujuh simbol penting. Karena simbol dalam angkanya terbatas, maka untuk menulis angka romawi ada beberapa peraturan yang harus kamu pahami dan ikuti.
Berikut ini adalah beberapa peraturan dalam menggunakan angka romawi, di antaranya adalah:
Sederhananya, penjumlahan dalam angka romawi terdiri dari angka besar yang kemudian diikuti oleh angka kecil.
Maksudnya gimana tuh? Jadi gini misalkan kamu bertanya-tanya, XI angka berapa ya?
Maka simbol pertama yang kamu baca adalah simbol X (angka 10) diikuti dengan simbol I (angka 1).
Contoh lain dalam peraturan ini adalah sebagai berikut:
Perlu kamu ingat juga bahwa penambahan dalam simbol angka romawi selalu berada di sebelah kanan.
Jadi semakin kanan angka romawi dalam sebuah simbol akan semakin kecil nilainya.
Sekarang aku mau tes pemahaman kamu dalam menulis angka romawi. Kali ini coba tulis angka romawi 2020 dengan menggunakan prinsip penjumlahan dan dimulai dari angka yang lebih besar.
Untuk mempermudah menjawab angka romawi 2020, coba pecah dahulu mulai dari yang terbesar.
Nilai 2020 = 1.000 + 1.000 + 10 + 10
Maka angka romawi 2020 adalah M + M + X + X = MMXX.
Peraturan selanjutnya adalah mengenai sistem pengurangan dalam angka romawi.
Jika kamu mendapati ada angka yang lebih kecil sedang berada di depan angka besar (di sebelah kiri), artinya sedang terjadi pengurangan di situ.
Namun satu hal yang perlu kamu ingat, pengurangan hanya bisa terjadi sekali dan dalam jarak yang tidak jauh.
Misalkan satuan bisa dikurangi satuan atau ribuan bisa dikurangi ratusan.
Peraturan ini bisa kamu gunakan, misalnya kamu bingung, angka 9 romawi gimana ya?
Atau apa simbol dari angka romawi 4?
Nah di daftar tujuh simbol di atas kan gak ada tuh angka 9 dan angka 4. Gampangnya gini nih:
Artinya IX adalah angka romawi dari 9.
Ini juga cara yang sama untuk menulis angka romawi 4, berikut langkahnya:
Artinya IV adalah angka romawi 4.
Contoh lainnya dalam menulis angka romawi menggunakan sistem pengurangan, bisa kamu lihat di daftar berikut ini:
Kalau kamu sudah menghafalkan bentuk dan aturan dalam menulis angka romawi akan sangat mudah bagi kamu akan bisa menulis angka menggunakan angka romawi. Contohnya adalah seperti ini:
Untuk mempermudah kamu untuk menghafal angka romawi, berikut ini adalah tabel perkalian dengan menggunakan angka romawi, yang bisa kamu hafalkan.
Kategori Angka Romawi yang Rumit
Di awal artikel tadi kamu udah memahami simbol dalam angka romawi. Tapi gimana ya kalau kamu pengen mengetahui atau tiba-tiba ketemu sama angka romawi kayak gini: MCMLXXXIV.
Kira-kira berapa ya ini?
Okay, bilangan tersebut tampaknya akan rumit jika kamu baca langsung begitu saja. Tapi tidak ada yang tidak mungkin kan. Kamu bisa coba perlahan dengan memecah bilangan tadi satu per-satu.
Jadinya akan seperti ini:
Kurang lebih begitu sih sederhananya. Sebenarnya masih ada simbol lain dari angka romawi tetapi cukup jarang digunakan dalam bahasa sehari-hari.
Nah kalau kamu masih penasaran tentang angka romawi, kamu juga bisa akses materi yang lebih lengkap soal membaca angka romawi yang sudah dibahas oleh salah seorang tutor Zenius di link ini.
Untuk dapat menguasai angka romawi sebenarnya tidak sulit. Sebagaimana trik dalam mempelajari bahasa yang lain, kamu hanya perlu untuk lebih sering dalam mempraktikkannya.
Semakin sering kamu melakukannya, kamu akan semakin mudah dalam menguasainya.
Bagaimanapun juga angka romawi atau bahasa Latin adalah salah satu peninggalan dari peradaban manusia.
Hari ini mungkin semakin sedikit orang yang bisa memahaminya. Terlebih lagi karena bahasa latin bukan merupakan bahasa pergaulan.
Dan salah satu upaya untuk melestarikan angka romawi adalah dengan mempelajari dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sama halnya ketika kamu mengetahui adanya bahasa daerah di Indonesia yang juga terancam punah karena kehilangan penutur.
Kalau kamu memiliki perhatian khusus terhadap kelestarian bahasa yang ada di dunia, cobalah untuk melakukan upaya pelestarian yang sederhana terlebih dahulu dengan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.
Oh iya, selain materi Matematika tentang angka romawi, kamu bisa mengasah kemampuan matematika kamu dari materi yang lain lho.
Caranya cukup cobain Zencore aja! Lewat adaptive learning dan Core Practice ini, kamu bisa upgrade otak biar cerdas beneran sekaligus tahu seberapa jago kemampuan fundamental.
Ditambah, kamu juga bisa ajak sekalian temen-temenmu buat push rank! Langsung klik banner di bawah ini ya buat cobain.
Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!
Baca Juga Artikel Lainnya
Cara Membaca Angka dan Huruf Braille dengan Cepat
Cara Membaca Kaliper dengan Tepat
Reference:Roman Empire – Encyclopedia Britannica (2021)The universal history of numbers: from prehistory to the invention of the computer (2000)
Originally Published: 13 January, 2020Updated by: Sabrina Mulia Rhamadanty & Rizaldi Abror
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
Angka Romawi, dengan simbol-simbolnya yang unik, sering kali menimbulkan kebingungan bagi banyak orang. Namun, memahami aturan penulisan dan penggunaannya merupakan hal yang penting dalam berbagai konteks, baik akademis maupun profesional, lho.
Kawan akan menemukan angka romawi saat menulis atau membaca dokumen ilmiah atau buku-buku klasik, terutama di bidang sejarah, hukum dan filsafat, Angka romawi juga terdapat pada penamaan dan penanggalan sejarah, jam analog, dan penomoran bab.
Nah, untuk Kawan yang masih bingung dalam penulisan angka romawi, artikel ini hadir sebagai panduan untuk membantu Kawan menguasai pengetahuan tentang angka Romawi. Simak penjelasannya berikut ini.
Angka Romawi adalah sistem penomoran yang digunakan oleh orang Romawi kuno yang masih eksis hingga saat ini. Sistem ini menggunakan kombinasi huruf dari alfabet Latin (I, V, X, L, C, D, dan M) untuk mewakili angka.
Angka dibentuk dengan menggabungkan simbol-simbol tersebut dalam berbagai kombinasi dan urutan yang berbeda. Simbol-simbol tersebut kemudian dijumlahkan. Misalnya, I + I + I, ditulis sebagai III, yang bernilai 3.
Untuk menulis angka 11, Kawan dapat menambahkan X (10) dan I (1) dan menuliskannya sebagai XI. Untuk angka 22, Kawan tambahkan X dan X, I dan I, sehingga menjadi XXII.
Sejarah angka Romawi dimulai sekitar abad ke-8 hingga ke-9 SM, bertepatan dengan pendirian kota Roma kuno di sekitar Bukit Palatine. Sistem penomoran ini bertahan lebih lama daripada kekaisaran Romawi itu sendiri. Angka Romawi tetap umum digunakan di sebagian besar dunia yang dikenal hingga abad ke-14 ketika digantikan oleh sistem Arab, yang diperkenalkan ke Eropa pada abad ke-11.
Sistem angka Romawi diturunkan dari angka Etruscan kuno, yang diadaptasi dari simbol Yunani Attic.
Sistem ini memiliki beberapa kekurangan. Angka Romawi tidak memiliki simbol untuk nol (0) dan tidak ada metode nyata untuk menghitung di atas beberapa ribu selain menambahkan garis di sekitar angka untuk menunjukkan kelipatan.
Meskipun demikian, keterbatasan tersebut tidak menghalangi para intelektual dan arsitek Romawi kuno untuk membangun sebuah kerajaan besar. Keterampilan matematika yang cukup besar diperlukan untuk menjalankan masyarakat dan ekonomi yang kompleks, serta untuk membangun monumen besar seperti Colosseum dan Arc Constantine.
Meskipun angka Arab telah menjadi sistem penomoran utama di era modern, angka Romawi masih memiliki beberapa kegunaan penting, antara lain:
Angka Romawi sering digunakan dalam penomoran bab dan sub-bab dalam buku ilmiah, karya klasik, dan dokumen resmi. Contohnya, buku "Sejarah Romawi" karya Edward Gibbon menggunakan angka Romawi untuk penomoran bab.
Abad, raja, paus, dan peristiwa sejarah sering kali dinamai dengan menggunakan angka Romawi. Contohnya, Abad Pertengahan disebut sebagai "Abad ke-X" dan Paus Yohanes Paulus II disebut sebagai "Paus Yohanes Paulus II".
Jam analog klasik, seperti jam saku dan jam dinding tradisional, umumnya menggunakan angka Romawi untuk penanda waktu.
Penggunaan angka Romawi dalam presentasi dan laporan formal dapat memberikan kesan profesional dan estetik.
Angka Romawi juga digunakan dalam berbagai bidang lain, seperti:
Contoh Penggunaan Angka Romawi:
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan angka Romawi dalam kehidupan sehari-hari:
Aturan Dasar Penulisan Angka Romawi
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang aturan dasar penulisan angka Romawi:
Terdapat tujuh simbol utama dalam angka Romawi, yaitu:
3. Aturan Pengurangan:
Angka Romawi memiliki aturan pengurangan untuk nilai yang lebih kecil di depan nilai yang lebih besar:
I di depan V atau X: IV = 4 (5 - 1), IX = 9 (10 - 1)
X di depan L atau C: XL = 40 (50 - 10), XC = 90 (100 - 10)
C di depan D atau M: CD = 400 (500 - 100), CM = 900 (1000 - 100)
4. Penulisan Angka yang Tidak Berurutan:
Angka yang tidak berurutan dapat ditulis dengan dua cara:
Dalam penggunaan angka Romawi, tidak semua simbol dapat diulang. Simbol-simbol yang dapat diulang termasuk I, X, C, dan M, sedangkan simbol-simbol seperti V, L, dan D tidak boleh diulang. Contoh berikut memberikan gambaran yang lebih jelas:
Dari contoh ini, terlihat bahwa setelah tiga kali pengulangan, simbol tidak akan diulang kembali untuk keempat kalinya. Alasannya, angka yang memiliki lebih dari tiga simbol identik tidak boleh muncul secara berurutan.
Contoh Penulisan Angka yang Tidak Berurutan:
Contoh Studi Kasus Konversi Angka Desimal ke Romawi
Berikut adalah beberapa contoh studi kasus konversi angka desimal ke Romawi:
Contoh 1: Konversi angka desimal 2023 ke Romawi.
Hasil: Angka desimal 2023 dalam angka Romawi adalah MMXXIII.
Contoh 2: Konversi angka desimal 1984 ke Romawi.
Hasil: Angka desimal 1984 dalam angka Romawi adalah MDCDLXXXIV.
Contoh 3: Konversi angka desimal 354 ke Romawi.
Hasil: Angka desimal 354 dalam angka Romawi adalah CCCLIV.
Nah, itu dia informasi lengkap aturan dasar penulisan angka romawi dan penggunaannya dalam sehari-hari. Semoga bermanfaat!
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Angka_Romawi
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6673713/begini-cara-menulis-angka-romawi-yang-benar-serta-contohnya
https://byjus.com/maths/roman-numerals/#Definition
https://historylearning.com/a-history-of-ancient-rome/history-of-roman-numerals/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Sale Price:IDR 5,000.00 Original Price:IDR 10,000.00
Kelas 4-5 Bilangan Romawi